Minggu, 14 November 2010


Kabupaten Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang beribukota di Jember. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Lumajang di barat. Kabupaten Jember terdiri atas 31 kecamatan.

Kota Jember dahulu merupakan kota administratif, namun sejak tahun 2001 istilah kota administratif dihapus, sehingga Kota Administratif Jember kembali menjadi bagian dari Kabupaten Jember. Jember merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda. Di kota ini terdapat perguruan tinggi negeri, Universitas Jember. Hari jadi Kabupaten Jember diperingati setiap tanggal 1 Januari.

Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsbland Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.

Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam tujuh Wilayah Distrik, pada tanggal 1 Januari 1929 sejak berlakunya Staatsbland No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu:

* Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa.
* Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.
* Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah.
* Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo.
* Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari.
* Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari.
* Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.

Berdasarkan Undang Undang No. 12/1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur, ditetapkan pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (dengan Perda), antara lain Daerah Kabupaten Jember ditetapkan menjadi Kabupaten Jember.

Dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976 tanggal 19 April 1976, dibentuklah Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah baru sebagai berikut:

* Kacamatan Jember dihapus,
* Dibentuk tiga kecamatan baru, masing-masing Sumbersari, Patrang dan Kaliwates.
* Kecamatan Wirolegi menjadi Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Mangli menjadi Kecamatan Sukorambi.

Bersamaan dengan pembentukan Kota Administratif Jember, wilayah Kewedanan Jember bergeser pula dari Jember ke Arjasa dengan wilayah kerja meliputi Arjasa, Pakusari, dan Sukowono yang sebelumnya masuk Distrik Kalisat. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, pada perkembangan berikutnya, secara administratif Kabupaten Jember saat itu terbagi menjadi tujuh Wilayah Pembantu Bupati, satu wilayah Kota Administratif, dan 31 Kecamatan.

Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah sejak 1 Januari 2001 sebagai tuntutan No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi, termasuk penghapusan lembaga Pembantu Bupati yang kini menjadi Kantor Koordinasi Camat. Selanjutnya, dalam menjalankan roda pemerintah di era Otonomi Daerah ini Pemerintah Kabupaten Jember dibantu empat Kantor Koordinasi Camat, yakni:

* Kantor Koordinasi Camat Jember Barat di Tanggul
* Kantor Koordinasi Camat Jember Selatan di Balung
* Kantor Koordinasi Camat Jember Tengah di Rambipuji
* Kantor Koordinasi Camat Jember Timur di Kalisat

Geografi

Jember memiliki luas 3.293,34 Km2 dengan ketinggian antara 0 - 3.330 mdpl. Iklim Kabupaten Jember adalah tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - 32oC. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif kabupaten Banyuwangi. Bagian barat laut (berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo adalah pegunungan, bagian dari Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m). Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.

Administrasi

* Koordinasi Camat: 4
* Kecamatan: 31
* Dusun: 201
* Rukun Warga: 4154
* Rukun Tetangga: 14714
* Lingkungan: 902

Transportasi

* Stasiun Jember merupakan stasiun terbesar di Kabupaten ini, dan merupakan pusat dari Daops IX Jember yang mengatur stasiun dari Pasuruan hingga Banyuwangi. Di samping stasiun-stasiun kecil lainnya di Tanggul, Rambipuji, dan Kalisat. Jember dilintasi jalur kereta api, yang menghubungkan Jember dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, yaitu Purwokerto, Yogyakarta, Jombang, Surabaya, Probolinggo, Lumajang, dan Banyuwangi. Di Jember juga terdapat stasiun-stasiun kecil seperti Bangsalsari, Mangli, Arjasa, Kotok, Ledokombo, Sempolan, Garahan. Stasiun ini hanya digunakan ketika terjadi persilangan kereta api dan hanya digunakan oleh kereta api ekonomi seperti Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) dan kereta Pandanwangi (Jember - Banyuwangi). Jalur kereta api Kalisat-Situbondo kini tidak lagi beroperasi.

* Terminal Bus "TAWANG ALUN" merupakan terminal utama yang melayani jalur Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Tanggul), Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Kencong - Balung dan atau Ambulu) yang juga melewati kota Lumajang. Terminal ini juga melayani jalur Bus Patas (cepat terbatas) Jember - Surabaya, Jember - Malang, serta Jember - Denpasar. Untuk jalur Jember - Bondowoso - Situbondo dilayani oleh Terminal Bus "ARJASA" yang terletak di Kecamatan Arjasa. Selain itu terdapat pula terminal-terminal kecil yang dihubungkan oleh angkutan antar dalam kota (Lyn) seperti Terminal Ajung, Terminal Pakusari, dan Terminal Tanggul. Bus Kota dapat ditemui di Kota Jember yang menghubungkan Terminal Tawang Alun - Terminal Arjasa (Kode Trayek "A" dan "B") dan Terminal Tawang Alun - Terminal Pakusari (Kode Trayek "D" dan "E"). Jasa taksi dengan Argometer juga banyak ditemui di Kota ini.

* Bandara Notohadinegoro merupakan bandara lokal yang sudah dibuka untuk umum. Bandara ini melayani penerbangan Jember - Surabaya P.P.

Penduduk

Mayoritas penduduk Kabupaten Jember terdiri atas Suku Jawa dan Suku Madura, dan sebagian besar beragama Islam. Selain itu terdapat warga Tionghoa dan Suku Osing. Suku Madura dominan di Jember bagian Utara dan merupakan mayoritas di sejumlah tempat. Bahasa Jawa dan Madura digunakan di banyak tempat, sehingga umum bagi masyarakat di Jember menguasai dua bahasa daerah tersebut dan juga saling pengaruh tersebut memunculkan beberapa ungkapan khas Jember. Jember berpenduduk 2.146,571 jiwa (JDA, BPS 2007) dengan kepadatan rata-rata 651,79 jiwa/km2.

Perekonomian

Dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani, perekonomian Jember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Di Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan Belanda. Perkebunan yang ada dikelola oleh Perusahaan nasional PTP Nusantara dan Perusahaan daerah yaitu PDP (Perusahaan Daerah Perkebunan). Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Tembakau Jember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar/kulit crutu. dipasaran dunia tembakau Jember sangat dikenal di bremen, erman

Pendidikan

Kota Jember memiliki perguruan tinggi negeri Universitas Negeri Jember dan Politeknik Negeri Jember. Selain itu terdapat beberapa perguruan tinggi yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Moch. Seroedji, IKIP PGRI, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala. PPKIA (Pusat Pendidikan Komputer Indonesia Amerika) salah satu lembaga pendidikan luar sekolah, ada juga (PIKMI) pusat pendidkan progarm satu tahun yang berbasis komputer, (MAGISTRA UTAMA).

Rupa-rupa

* Klub Sepak Bola Jember Persid (laskar Macan Sangar)Stadion Notohadinegoro pendukung Persidmania
* Makanan khas atau oleh-oleh khas Jember adalah tape dan suwar-suwir.
* Masakan khas adalah Ayam pedas Jember, nasi goreng Jember
* Selain dikenal sebagai daerah tapal kuda, Jember dikenal juga dengan sebutan daerah 1.000 gumuk atau bukit karena memiliki setidaknya 1.666 bukit yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember.

Lain-lain

* Mulai bulan Agustus 2007, Jember mempunyai program tahunan yang disebut dengan Bulan Berkunjung ke Jember.
* Terdapat pula Jember Fashion Carnaval, semacam karnaval fashion seperti di Rio de Jeneiro Brazil.
* Figur publik di bidang Seni dari Jember antara lain: Tattoo (Group Musik), Alm. Andy Liany (Musisi), Dewi Persik (Pesinetron dan Penyanyi), George Rudy (Aktor), Anang Hermansyah (Musisi), Opick (Musisi), Jack Lesmana (Musisi), dan Sujiwo Tejo (Budayawan).
* Figur publik di bidang Olah Raga antara lain: Muljadi (Bulu Tangkis).
* Tokoh Lain: Soetjipto Joedodihardjo (Kapolri Periode 09 Mei 1965 - 08 Mei 1968), Drs. Badrodin Haiti (Kapolda Jawa Timur sekarang).

Tempat Wisata
Orang Belanda di pantai Pasir Putih (sekitar tahun 1920)
Pantai Watu Ulo di tahun 1920-an

* Pantai Watu Ulo di terletak sekitar 25 Km dari Kecamatan Ambulu dan pada saat hari-hari libur biasanya banyak anak-anak muda dan rombongan keluarga yang pergi kesana untuk berlibur, apalagi saat hari-hari besar dan hari raya. Mereka biasanya pergi ke sana bersama-sama dengan keluarga mereka masing-masing menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Pantai Watu Ulo memiliki panorama yang mempesona menghadap lautan Indonesia dengan deretan batu karang menyerupai ular. [1]
* Pantai Tanjung Papuma dengan pesona pasir putihnya dan Wisata Sejarah berupa peninggalan Gua Jepang. Pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Pasir Putih Malikan. Dinamakan Papuma karena pantai ini berpasir putih dengan hamparan batu-batu yang bila diterjang ombak lalu saling terberai membalik. [2] Pantai papuma adalah pantai yang sangat eksotik bila dibandingkan dengan pantai pantai yang ada di jawa timur, karena memiliki keindahan pantai dan laut yang menawan dengan pantai yang hijau kebiruan menjadikan tenpat wisata ini banyak dikunjungi baik dari warga Jember sendiri juga dari kabupaten lain.
* Pantai Puger yang terletek 15 Km dari kecamatan ambulu ditempat wisata ini juga banyak dikunjungi oleh banyak orang dan paling banyak adalah anak-anak muda untuh menghibur diri. Pantai Puger juga menjadi surga bagi orang yang suka memancing. Di pantai ini juga terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang menjual ikan hasil tangkapan nelayan. Disekitar Pantai Puger juga terdapat Cagar Alam Puger Watangan dengan pesona sumber air Kucur. Pantai Puger juga merupakan gerbang keluar menuju Cagar Alam Pulau Nusa Barong.
* Pantai Paseban di daerah Kencong, Di Pantai ini wisatawan dapat menikmati mandi laut mengingat ombaknya yang tenang dan landai nan teratur sehingga tidak membahayakan.
* Pantai Bandealit di wilayah Taman Nasional Meru Betiri yang secara administratif masuk kedalam wilayah Kecamatan Tempurejo. Pantai ini berdekatan dengai Pantai Sukamade yang merupakan tempat penetasan telur penyu.
* Pemandian Patemon yang berada di wilayah Kecamatan Tanggul. Di pemandian Patemon udaranya sangat sejuk karena terletak di daerah pegunungan dan air yang mengalir di pemandian tersebut adalah air yang berasal dari sumber mata air pegunungan jadi airnya sangat dingin. Pada hari-hari libur khususnya hari Minggu dan hari libur nasional banyak orang berkunjung, mulai dari anak-anak, anak muda, sampai pada orang tua. Di Pemandian ini yang semakin menarik dengan ditambahnya satu kolam renang baru dan wahana waterboom, selain itu tempat-tempat yang ada di sekitar kolam renang telah diperbaiki sehingga semakin menarik untuk dikunjungi.
* Pemandian Rembangan yang terletak di salah satu puncak gunung, memiliki daya tarik pemandangan, pemandian, Hotel, dan wisata agro berupa perkebunan kopi milik PTP Nusantara XII dan peternakan sapi perah, dimana Anda bisa melihat proses pemerahan susu sapi dan membeli susu sapi segar literan. Di Rembangan, Anda bisa melihat kota Jember & sekitarnya dari atas. Dan, pada waktu malam, pemandangan lampu kota sangat mengesankan. Disini suhunya sangat sejuk & udaranya sangat bersih & segar, sangat baik untuk tubuh Anda.
* Air Terjun Tancak yang terletak di Perkebunan Gunung Pasang - Kecamatan Panti.
* Air Terjun Antrokan di wilayah Kecamatan Tanggul.
* Wisata Loko di lahan PG Semboro yang menawarkan keindahan pemandangan alam perkebunan tebu, jeruk, rambutan dan salak yang berada disepanjang perjalanan selama 3 jam dengan menggunakan lokomotif uap.
* Wisata Lori di daerah Garahan yang menyajikan dua buah terowongan Kereta Api (90 m dan 970 m) yang merupakan terowongan Kereta Api terpanjang di Indonesia. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati wisata agro Gunung Gumitir.
* Taman Botani di wilayah Kecamatan Sukorambi yang mulai dibuka tahun 2007.

Tempat Perbelanjaan

* Matahari Departement Store yang terletak di pusat perbelanjaan "Johar Plaza". Ditempat ini juga terdapat wahana bermain anak "Time Zone".
* Toko baju "Nico" yang biasanya banyak dikunjungi orang karena harganya yang lumayan murah dengan kualitas baik. Hal ini sangat cocok untuk ekonomi orang-orang jember. Pada saat menjelang hari raya tempat ini merupakan salah satu tempat yang sangat padat pengunjungnya.
* Hardis toko baju dilengkapi dengan wahana tempat bermain anak-anak, oleh karena itu banyak anak-anak yang mengajak orang tuanya untuk membeli baju di sana karena selain mereka membeli baju mereka bisa bermain-main sepuas mereka.
* Gold Mart yang terletak di Jl. Trunojoyo.
* Pasar Tradisional terbesar di jember adalah "Pasar Tanjung" yang menyediakan keperluan sehari-hari seperti bahan pokok dan sayur mayur.
* Carrefour yang terletak di Jl. Hayam Wuruk juga menyediakan kebutuhan kita sehari-hari dengan konsep Supermarket.

Media

* Jember Post
* Radar Jember (Jawa Post Group).
* Radio RRI Jember di Jl. DI. Panjaitan.
* Radio Prosalina FM. di Jl. Karimata
* Radio KISS FM. di Jl. Arwana Kebonagung
* Radio Suara Akbar. di Jl. Trunojoyo Jember
* Soka Radio. di Jl. Cendrawasih Jember
* Radio Kartika di Jl. RA Kartini Jember

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jember

Batik


Batik bisa menjadi media yang menyuarakan gagasan maupun ajakan untuk mencintai lingkungan, kata pelukis Bagus “Gonk” Prabowo ketika menggelar pameran karyanya berupa batik kontemporer bertajuk “Respect to the Earth”, di Yogyakarta, akhir pekan ini.

“Sejak dulu batik dibuat dengan motif-motif yang penuh makna. Misalnya batik kawung bercorak gabah dan intan melambangkan status sosial pemakainya. Sedangkan dalam pameran ini, motif batik yang saya lukis menyuarakan ajakan menghormati alam,” katanya.

Ia mengatakan ide pameran ini didasari keinginan menyuarakan pesan untuk mencintai alam dengan menggunakan media tradisional.

“Saat ini ajakan mencintai alam sudah menjadi isu global, dan melalui pameran itu, saya ingin menyuarakan isu global tersebut melalui media yang mewakili tradisi Jawa yaitu batik,” katanya.

Bagus menilai kepopuleran batik saat ini mengandung sebuah ironi. Batik yang sedang populer itu kebanyakan batik cap maupun batik cetak yang hanya mengandalkan nilai artistik, tanpa menyuarakan suatu gagasan. “Oleh karena itu, saya ingin menyuarakannya lagi,” katanya.

Pada pameran batik kontemporer yang digelar di Via Via Traveller Cafe Yogyakarta ini, ia ingin menjaring wisatawan terutama wisatawan mancanegara. “Saya sengaja memilih tempat ini, karena selalu ramai dikunjungi wisatawan asing,” katanya.

Melalui pameran itu, dirinya juga bermaksud memperkenalkan batik kontemporer kepada para wisatawan mancanegara.

Kamis, 02 September 2010


ATM3 JEMBER

Itulah sebuah Komunitas yang terlahir dari sebuah akhir dari Pelatihan Kader Taruna Melati 3 Jember yang dulaksanakan oleh PW IPM Jatim pada tanggal 12 – 16 Mei 2010 di SMA Muhammadiyah 3 Jember. ATM3 Jember Berasal dari “Alumni Taruna Melati 3 Jember”. Dari sinilah tergabung dari banyak kader – kader dari daerah-daerah yang berbeda di Jawa Timur, bahkan ada pula yang berasal dari Sulawesi dan ada pula yang Sumatra akan tetapi mereka ber-2 mengikuti PKTM3 ini di utus oleh PD IPM Kab. Malang karena mereka ber-2 aktif sebagai Mahasiswa UMM semester IV Berikut Profile dari anggota ATM3 JEMBER :

1. Nama Lengkap : Asrofi

Tempat/tgl. Lahir : Batu, 29 September 1990

Utusan : PD IPM Kota Batu

2. Nama : Mega Hanifahtu Rahma

Tempat/tgl. Lahir : Batu, 29 Agustus 1990

Utusan : PD IPM Kota Batu

3. Nama : Siti Norma Zunita

Tempat/tgl. Lahir : Malaysia, 21 Desember 1992

Utusan : PD IPM Kab. Lamongan

4. Nama : Rizqa Qomar’iyah Rosyida

Tempat/tgl. Lahir : Mojokerto, 28 September 1996

Utusan : PD IPM Kab. Lamongan

5. Nama : Ari Susanti

Tempat/tgl. Lahir : Sidoarjo, 16 July 1996

Utusan : PD IPM Kab. Sidoarjo

6. Nama : Ervin Esa Niavita

Tempat/tgl. Lahir : Jombang, 22 Mei 1992

Utusan : PD IPM Kab. Jombang

7. Nama : M. Afwan Al Asgaf

Tempat/tgl. Lahir : Kediri, 17 Maret 1992

Utusan : PD IPM Kab. Kediri

8. Nama : Dendi Arifudin

Tempat/tgl. Lahir : Jombang, 19 Mei 1992

Utusan : PD IPM Kab. Jombang

9. Nama : Ogik Purnomo

Tempat/tgl. Lahir : Malang, 7 Oktober 1991

Utusan : PD IPM Kab. Malang

10. Nama : Andari Mega Pratama

Tempat/tgl. Lahir : Malang, 27 Januari 1991

Utusan : PD IPM Kab. Malang

11. Nama : Samsul Bahri Nasution

Tempat/tgl. Lahir : Aek Holbung, 30 Maret 1989

Utusan : PD IPM Kab. Malang

12. Nama : Safi’i Ma’arif

Tempat/tgl. Lahir : Lumajang, 13 Januari 1994

Utusan : PD IPM Kab. Lumajang

13. Nama : Nasrullah

Tempat/tgl. Lahir : Polmas, 9 Maret 1987

Utusan : PD IPM Kab. Malang

14. Nama : Nurhamzah

Tempat/tgl. Lahir : Jember, 29 September 1990

Utusan : PD IPM Kab. Jember

15. Nama : Diyanah Afifah

Tempat/tgl. Lahir : Lamongan, 4 July 1993

Utusan : PD IPM Kab. Lamongan

16. Nama : Yuliana

Tempat/tgl. Lahir : Cirebon, 28 July 1991

Utusan : PD IPM Kab. Malang

17. Nama : Septian Wahyu Firmansyah

Tempat/tgl. Lahir : Jember, 18 September 1989

Utusan : PW IPM Bali

18. Nama : Agus Totok Nurhadiansyah

Tempat/tgl. Lahir : Jember, 14 November 1990

Utusan : PD IPM Kab. Jember

19. Nama : Devi Retno Fatmasari

Tempat/tgl. Lahir : Jombang, 10 Desember 1991

Utusan : PD IPM Kab. Jombang

Itulah 19 orang anggota dari Komunitas ATM3 JEMBER yang masih minim ilmu dan kami sangat berterima kasih kepada PW IPM JATIM yang telah memberikan waktu, TIM FASILITATOR yang telah menggodok,mendidik,memotivasi dan memberikan ilmunya kepada kami, serta tak lupa juga PANLOK PD IPM Kab. Jember yang menyediakan tempat untuk istirahata, menyediakan konsumsi setiap hari selama 3 kali sehari itu merupakan nikmat yang tiada taranya. Dan komunitas ini tak lepas dari semboyan IPM surat Al-Qolam ayat 1 yaitu :

1. Nun[1489], demi kalam dan apa yang mereka tulis,

Inilah semboyan yang kita pakai agar nilai-nilai IPM tidak hilang dari peradaban, semoga ATM3JEMBER semakin maju dan sukses sesuia dengan tujuan IPM

Selasa, 03 Agustus 2010

Formula Kimia Pemadam Api Ramah Lingkungan


Oleh : RANDALL HARTOLAKSONO

Siapa yang peduli kulit singkong. Jangankan kulit, dagingnya pun tak banyak mendapat perhatian kaum ilmiawan. Tapi di tangan Randall Hartolaksono, kulit singkong bisa menjadi bahan anti api kelas dunia. Temuan revolusioner arek Suroboyo kelahiran 16 Maret 1956 itu terjadi secara tak sengaja.

Itu terjadi saat ia kuliah di jurusan Teknik Mesin Universitas London (ia masuk tahun 1977, karena para dosennya sulit mengeja Hartolaksono maka kemudian namanya sering dipanggil Hart). Kala meneliti saripati kulit singkong untuk bahan pelumas engsel robot, tak sengaja ia menumpahkan bahan itu di atas nyala api. Ternyata api padam. Randall takjub. Di bawah bimbingan Profesor Evans, ia meneliti keampuhan kulit singkong.

Saripati singkong, menurutnya, terbukti memutus reaksi kimia berantai dalam proses kebakaran. “Zat aktif itu bisa mencegah lompatan energi elektron melewati titik kritis di lapisan terluar atom saat pembakaran”, katanya. Randall menjuluki teorinya “free radical” atau radikal bebas. Teori ini sempat ditolak pakar Inggris dalam pertemuan tahunan di Edinburgh University, Skotlandia, 1982.

Baru setelah uji coba laboratorium selama lima tahun, teori Randall diakui. “Mereka menyebutnya teori pemutusan rantai kimia”, katanya. Dalam penelitian lanjutan, zat aktif dari kulit singkong, seperti tripotasium sitrat, itu bisa dikembangkannya menjadi aneka produk anti api. Ada yang seperti cat, dioleskan pada kayu, membuat tahan api selama 200 tahun! Ada juga yang dimasukkan pada tabung semprot untuk memadamkan nyala api.

Kini tiga produk temuan Randall telah mendapat sertifikat uji standar dari beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Produknya bisa menembus banyak tempat elit, seperti Istana Buckingham Inggris. Perusahaan Malaysia seperti Petronas, Proton dan Telecom mengganti produk halon dengan produk Randall yang ramah lingkungan. Beberapa hotel berbintang pun mulai disusupi produk Randall.

Pemegang status permanent residence di Inggris dan Singapura ini membangun kerajaan bisnisnya yang dinamai Hartindo Chemicatama Industri. Selain di Jakarta dan Surabaya, Randall juga membangun pabrik perakitan di Malaysia, Singapura, Taiwan, Inggris dan Thailand.

Tapi sukses tidak diraih Randall dengan gampang. Sebelum mendapat banyak lisensi, ia harus keluar masuk laboratorium di mancanegara. Ia memberi contoh, AF11E yang ditemukan pada 1983 baru mendapat sertifikat uji standar dari Amerika pada tahun 2000. Randall membuktikan, jadi inovator tak cukup hanya kreatif, melainkan juga harus ulet dan sabar. (G.A Guritno, Hendri Firzani)

Sumber: Majalah Gatra Ed. Khusus, Agustus 2004.

Selasa, 11 Mei 2010



"Menyelamatkan Korban UN 2010"


SUKA cita mewarnai pengumuman hasil ujian nasional (UN). Siswa yang dinyatakan lulus UN meluapkan kegembiraan dengan berbagai aksi unik. Ada yang coret-coret baju seragam dengan spidol. Ada juga yang langsung sujud syukur dan bahkan ada yang menangis.

Namun, di tengah aksi suka cita tersebut, masih ada sebagian siswa lain yang tidak lulus UN. Mereka tampak pucat, lemas, dan ada juga yang pingsan. Mereka sepertinya tidak kuasa menahan kesedihan mendalam akibat dinyatakan tidak lulus UN.

Tahun ini menurut Kementerian Pendidikan Nasional, dari 1.522.162 peserta UN tingkat sekolah menengah atas dan madrasah aliyah, 154.079 siswa di antaranya, atau sekitar 10,12 persen tidak lulus. Siswa-siswa tersebut harus mengikuti UN ulangan yang diselenggarakan pada 10-14 Mei 2010.

Secara nasional tingkat kelulusan UN tingkat SMA dan MA menurun dibandingkan pada 2009. Pada 2009, tingkat kelulusan UN SMA/MA 95,05 persen, sedangkan tahun ini 89,61 persen.

Dari data hasil UN 2010, jumlah paling banyak siswa yang tidak lulus dan harus mengikuti UN ulangan ada di Daerah Istimewa Jogjakarta (23,7 persen), Kalimantan Tengah (39 persen), Kalimantan Timur (30,53 persen), Nusa Tenggara Timur (52,08 persen), dan Gorontalo (46,22 persen). Adapun persentase siswa yang paling banyak lulus ada di Bali (97,18 persen), Jawa Barat (97,03 persen), Jawa Timur (96,69 persen), dan Sumatera Utara (95,85 persen).

Meskipun terjadi penurunan tingkat kelulusan, menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, terjadi peningkatan nilai rata-rata dari 7,25 pada 2009 menjadi 7,29 pada tahun ini.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana menyelamatkan lima persen siswa yang dinyatakan tidak lulus UN?

Membesarkan Hati

Tingginya tingkat ketidaklulusan UN sudah saatnya menjadi perhatian semua pihak. Artinya, kesedihan siswa yang dinyatakan tidak lulus UN sudah saatnya dicegah agar tidak berlarut-larut. Sebab, berdasarkan pengalaman tahun kemarin, di beberapa daerah ada siswa yang stres dan bahkan nekat bunuh diri akibat tidak lulus UN.

Peristiwa tersebut tentu tidak kita inginkan. Maka, guna mengurangi beban siswa yang tidak lulus UN, beberapa hal perlu dilakukan. Pertama, orang tua sudah saatnya sadar dan tidak mengolok anaknya sendiri. Orang tua sudah saatnya merangkul dan memberikan dorongan atau motivasi bahwa ketidaklulusan dalam menempuh UN bukanlah segalanya. Masih ada jalan lain untuk lulus UN dengan mengikuti UN ulangan. Jika UANS ulangan pun nanti gagal, masih banyak jalan melanjutkan jenjang pendidikan atau mendapatkan sertifikat setara dengan jenjang pendidikan tingkat SMA. Yaitu, dengan mengikuti Kejar Paket C.

Orang tua berkewajiban memantau dan membesarkan hati anak-anaknya. Dengan belaian kasih sayang orang tua, siswa akan merasa nyaman dan tenteram, walaupun tidak lulus UN.

Bukan Kiamat

Kedua, peran serta pendidik (guru). Guru di sekolah juga perlu merangkul siswanya yang tidak lulus UN. Guru dan pihak sekolah harus memberikan perhatian ekstra kepada mereka. Dorongan dan motivasi guru agar siswa tetap bersemangat menatap masa depan penting artinya. Guru juga perlu memberikan informasi bagaimana cara mendaftar menjadi peserta UN ulangan. Guru seyogianya mengantarkan atau segera mendaftarkan siswanya untuk mengikuti program ini.

Guru dan pihak sekolah perlu memberikan pelajaran tambahan bagi siswa yang tidak lulus UN. Hal ini penting guna menghadapi UN ulangan.

Lebih lanjut guru dan pihak sekolah perlu memberi tahu siswa bahwa hasil UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Siswa perlu dipahamkan bahwa masih ada nilai ujian sekolah yang dapat menutup nilai UN. Tidak lulus UN bukanlah kiamat.

Perhatian ini akan semakin "mempersempit" gerak siswa yang depresi akibat tidak lulus UN. Perhatian ini adalah bukti nyata cinta kasih guru terhadap muridnya.

Dengan perhatian ini pula, siswa tidak langsung putus asa dan terpaksa tidak mendapatkan ijazah SMA. Hal ini karena, dalam beberapa kasus, siswa yang tidak lulus biasanya langsung pergi ke luar kota untuk mencari pekerjaan dan meninggalkan segala cita-cita yang pernah diimpikan.

Ketiga, peran serta masyarakat untuk tidak mengolok-olok warganya yang tidak lulus. Sebuah kasus menimpa tetangga saya. Ketika dinyatakan tidak lulus UN tahun lalu, dia lebih senang menyendiri dan mengurung diri di dalam rumah. Tidak jelas apa yang dia kerjakan. Mungkin dia malu keluar rumah karena masyarakat pasti akan mencibir dan mengoloknya.

Masyarakat sebagai keluarga kedua bagi siswa, sudah seharusnya turut sedih atas tidak lulusnya anggotanya. Dia juga berkewajiban, membesarkan hati anggota masyarakatnya agar tidak larut dalam kesedihan. Sapaan atau teguran antarsesama anggota masyarakat akan sangat berarti bagi perkembangan psikis siswa yang tidak lulus UN.

Bahan Evaluasi

Keempat adalah peran serta pemerintah pusat maupun daerah. Pemerintah daerah melalui dinas pendidikan sudah saatnya mencatat dan mendata siswa di wilayahnya yang tidak lulus UN. Hal ini penting guna bahan evaluasi sistem pendidikan di daerah. Misalnya, untuk meningkatkan fasilitas pendidikan, kualitas guru, dan atau sistem rekrutmen guru baru.

''Korban'' UN juga merupakan calon pemimpin bangsa. Mereka adalah anak muda tulang punggung bangsa dan negara. Maka dari itu, menyelamatkan ''korban'' UN adalah bentuk menyelamatkan masa depan bangsa dari keterpurukan.

sumber : Ditulis oleh Benni Setiawan , Kamis, 29 April 2010 08:09

Senin, 22 Maret 2010


KontroVersi UNAS 2010.....

Keputusan Mahkamah Agung (MA) yang meminta pemerintah meninjau kembali pelaksanaan unas (ujian nasional) memunculkan pertanyaan apakah unas tahun depan (2010) tetap dilaksanakan atau dibatalkan. Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menegaskan, sebaiknya sekolah tetap menyiapkan murid-muridnya untuk menghadapi Unas 2010.

''Selama keputusan akhir belum ada, persiapan unas berlangsung apa adanya. Sekolah tetap mempersiapkan siswanya. Perkara nanti, kurang sehari pelaksanaan unas, kemudian harus dihentikan karena keputusannya demikian, ya akan kita patuhi,'' katanya.

Kepada wartawan kemarin, Nuh kembali menegaskan sikap pemerintah yang tetap menghormati keputusan MA. ''Tapi, sampai sekarang saja saya belum melihat dan membaca bunyi putusan itu,'' ujarnya ketika jumpa pers di Depdiknas kemarin sore (26/11).

Seperti diberitakan, MA memutuskan menolak kasasi perkara unas yang diajukan pemerintah melalui info perkara bernomor register 2596 K/PDT/2008. Perkara gugatan warga negara atau citizen law suit yang diajukan Kristiono tersebut diputus pada 14 September lalu.

Majelis hakim memutuskan mengabulkan gugatan subsider para penggugat dan menyatakan bahwa tergugat presiden RI, wakil presiden RI, Mendiknas, dan ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah lalai dalam memberikan pemenuhan dan perlindungan hak asasi manusia terhadap para warga yang menjadi korban unas. Khususnya, hak atas pendidikan dan hak-hak anak.

Putusan itu juga meminta tergugat meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, serta akses informasi yang lengkap di seluruh daerah, sebelum mengeluarkan kebijakan pelaksanaan unas lebih lanjut. Para tergugat juga diperintahkan meninjau kembali sistem pendidikan nasional. Selain itu, majelis hakim menghukum para tergugat membayar biaya perkara Rp 374.000.

Putusan kasasi itu sekaligus menguatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada 6 Desember 2007 yang juga menolak permohonan pemerintah.

"Kami sepenuhnya patuh terhadap keputusan lembaga negara dan siap menjalankannya. Demikian juga jika ada jalur hukum lain setelah kasasi ditolak. Sebab, menurut para ahli hukum, masih ada langkah untuk mengajukan PK (peninjauan kembali),'' tandas Nuh. Karena itu, saat ini Depdiknas berancang-ancang mengajukan PK dan menunggu hasil akhir keputusan tersebut.

Nuh menjelaskan, pemerintah mencoba memahami putusaan kasasi yang dikeluarkan MA terkait keputusan pengadilan tinggi (PT) pada 3 Mei 2007 lalu itu. Ada enam poin keputusan itu. Namun, kata Nuh, tak satu pun dari poin tersebut yang menyebut larangan digelarnya unas. "Kalau melihat keputusan itu (di tingkat PT), tidak ada satu kata pun yang menyatakan tentang dilarangnya pemerintah melaksanakan unas,'' jelas Nuh.

Yang ada, kata Nuh, pemerintah diminta meningkatkan kualitas guru, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, dan akses informasi yang lengkap di seluruh daerah sebelum melaksanakan unas. ''Juga meminta tergugat mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi gangguan psikologi dan mental peserta didik akibat unas,'' ujarnya.

Terkait perintah itu, Nuh menjelaskan, Depdiknas telah melakukan berbagai peningkatan kualitas guru. ''Dalam waktu tiga tahun ini ya pasti ada peningkatan. Seperti, sertifikasi dan pemberian kesejahteraan guru,'' tuturnya.

Demikian pula perbaikan sarana dan prasarana sekolah. ''Kalau berbicara tentang kualitas, tidak pernah selesai. Kalau guru sudah S-1 semua, akan ada tuntutan harus S-2. Jadi, nggak pernah selesai. Karena itu, peningkatan kualitas guru terus dilakukan,'' ungkapnya.

Terkait pemulihan psikologi peserta didik, kata Nuh, pihaknya telah mengeluarkan Permendiknas No 75/2009 tentang ujian nasional yang mengatur adanya ujian ulang. ''Artinya, ini memberikan kesempatan pada siswa yang tidak lulus untuk ikut ujian lagi dan mendapat ijazah formal. Kalau dulu, hanya bisa ikut ujian kesetaraan,'' jelasnya.

Nuh menambahkan, menyusul keputusan tersebut Depdiknas bakal melakukan perubahan terkait pelaksanaan unas 2010. ''Perubahan itu bukan karena adanya keputusan MA. Tapi, bagian dari upaya perbaikan yang selama ini dikeluhkan masyarakat,'' ujar mantan rektor ITS itu. Hal itu terutama menyangkut perbaikan pelaksanaan ujian tersebut.

Nuh menegaskan, unas bukan satu-satunya penentu kelulusan. "Tetap yang menentukan kelulusan adalah sekolah atau guru. Artinya, jika ada peserta didik yang memperoleh nilai 10, tapi menurut gurunya peserta didik itu tidak lulus, dia tidak lulus," katanya. Hasil unas, kata Nuh, digunakan antara lain untuk pemetaan mutu satuan pendidikan, seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, indikator pemberian bantuan kepada sekolah, dan penentu kelulusan peserta didik.

(sumber: Harian Pagi Jawa Pos)

Kamis, 04 Maret 2010

കുചിംഗ് ഇകുറ്റ് ഉസ്യവരഹ്....


sejarah telah mencetuskan bahwa yang ada sebuah kucing perempuan yang bernama melki......
kucing tersebut adalah kucing pertama yang mengikuti permusyawaratan tingkat provinsi. tepatnya di Provinsi Jawa Timur dan kucing tersebut mgengikuti permusyawaratan dengan santainya sambil garuk-garuk ketiaknya saking seriusnya.....
bahkan kucing tersebut mengikuti dengan seksama apa yang disampaikan oleh Pimpinan Sidang......
Tidak ada kucing di Dunia ini yang pernah mengiktui permusyawaratan tingkat Provinsi Kecuali kucing yang satu ini....
Sehingga kucing ini diberi penghargaan oleh banyak perserta yang datang......

Rabu, 06 Januari 2010





AKSI TOLAK UN

IPM KABUPATEN JEMBER

Aksi dimulai pada pukul 08.25 WIB dari halaman Kantor PD Muhammadiyah Kabupaten Jember. Diawalai dengan berdo’a, menyanyikan lagu Indonesia Raya & Mars IPM Berjaya! Di pimpin oleh Koordinator Lapangan (Agus Hamdani). Rute perjalanan : Jl. Bondoyudo Jl. PB. SUdirman Jl. Nusa Indah (Kantor Dinas Pendidikan Kab. Jember) Jl. PB Sudirman Jl. Mastrip Jl. Kalimantan Finnish (Kantor DPRD Kab. Jember)

Rombongan terdiri dari 25 orang. Rombongan diterima oleh Kepala Dinas Pendidikan beserta jajarannya dalam Aula Kantor Dinas Pendidikan, dialog cukup efektif. Secara garis besar Kepala dinas cukup apresiet terhadap aksi IPM, dan mendukung UN yg harus ditinjau kembali (PK) melihat kondisi/realitas khususnya di Kab. Jember. Namun, Daerah adalah bagian dari system Nasional sebagai pelaksana kebijakan. Sehingga upaya yang ditawarkan oleh dinas pendidikan kabupaten jember memberikan masukan-masukan dengan melayangkan kepada pemerintah Pusat, serta melampirkan masukan-masukan dari IPM Jember. Kepala Dinas (Ir. Sudjiono, M. Si) juga sangat mengharap agar IPM Jember juga mengawal disampaikannya surat tersebut ke Pusat. Bahkan janji kepala Dinas bahwa IPM akan mendapat tembusan surat tersebut. Kepala dinas juga titip pesan kepada IPM agar tetap konsisten untuk memperjuangkan teman sebaya dalam menyikapi isu-isu pendidikan.

Selanjutnya di Gedung DPRD Kab. Jember, Rombongan diterima oleh Komisi D (Pendidikan) untuk mengajukan tuntutan-tuntutannya. Juga terdapat anggota dewan dari Komisi A saat itu (Abdul Ghofur) yang notabene adalah guru SMA Muhammadiyah 3 Jember, yang dimintai pendapat tentang suara rombongan IPM dengan pertimbangan karena sama latar belakang Muhammadiyah. Dialog sedikit memanas, karena dari Bpk. Ghofur bukan membahas masalah essensi dari isu yang diusung oleh IPM tetapi membahas masalah mekanisme pernyataan sikap dalam internal Muhammadiyah & Sikap nasional terkhusus hubungannya dengan Instruksi Majelis Dikdasmen Pusat. Sehingga dialog yang diharapkan membicarakan masalah UN mulai melenceng dengan membahas mekanisme. Beberapa catatan dari beliau tentang aksi ini adalah : 1) aksi dikemas kurang cantik, hanya pemaparan tidak ada tuntutan “kemauan” yang jelas; 2) aksi ini tidak menggunakan prosedur yang jelas dalam internal Muhammadiyah sebagai organisasi payungnya (dimana harus melibatkan Pimpinan Muhammadiyah, Sekolah2, Kepala Sekolah, Dikdasmen, dan seluruh element yang terkait di dalamnya). Selanjutnya ditambahi oleh oleh Ketua DPRD Jember bahwa jika ingin menyuarakan pelajar jangan pakai atribut organisasi, diharap netral atas nama anak bangsa. Sehingga perdebatan awal didominasi oleh hal-hal yang kurang terkait, seperti terkesan mengalihkan pokok isu. Namun dari perwakilan rombongan memberikan statement-statement yang terkait dengan hal tersebut.

Dialog dengan Komisi D berakhir pada pukul 12.05 WIB. Dengan intisari yang dapat kami tangkap bahwa dewan bersedia menandatangai draft tuntutan IPM tentang penolakan UN, yang telah dicetak dengan format yang bagus.

Kami cukup apresiet, kepada pihak kepolisian yang mengawal kami dari pemberangkatan sampai acara selesai, ada sedikit celetukan sedikit dari personel kepolisian bahwasanya, pertamakalinya pengawalan ketat dari kepolisian dalam aksi turun jalan, dengan masa yang sedikit sekitar 25 orang tetapi yang mengawal aksi, 3 unit mobil polisi, 3 unit sepeda montor polisi, 8 pasukan sepeda gayung polisi, 2 truk pasukan kepolisian, dan di tambah lagi 1 truk pasukan Polisi pamong Praja,

Setelah serangkaian aksi selesai, rombongan naik truk polisi diantar kembali sampai Gedung Muhammadiyah Kabupaten Jember.